Kecil, Namun Menentukan dalam Penulisan Bahasa Indonesia

Kamis, 8 Mei 2025 19:01 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Iklan

penggunaan tanda baca titik, koma, dan titik dua yang benar

Pendahuluan

Dalam dunia tulis-menulis, penggunaan tanda baca yang tepat memegang peranan penting dalam menyampaikan pesan secara jelas dan efektif. Tanda baca bukan sekadar pelengkap, melainkan elemen penting dalam struktur kalimat yang dapat memengaruhi makna dan alur pemahaman pembaca. Di antara berbagai jenis tanda baca, titik (.), koma (,), dan titik dua (:) termasuk yang paling sering digunakan, namun juga paling sering disalahartikan penggunaannya.

Kesalahan dalam penempatan ketiganya dapat menyebabkan ambiguitas, kesan tidak profesional, atau bahkan salah tafsir terhadap informasi yang disampaikan. Oleh karena itu, memahami aturan dan fungsi dari masing-masing tanda baca ini sangatlah penting, khususnya dalam konteks penulisan formal dan akademik.

 

Pembahasan

Pengertian Tanda Baca

Salah satu yang sering diabaikan orang dalam menulis adalah tanda penggunaan tanda baca. padahal menurut Gani dan Fitriyah (2007:43) tanda baca dapat membantu seseorang dalam memahami isi bacaan. Menurut (Sugono,dkk 2010:375), tanda baca adalah tanda-tanda dalam tulisan misalnya tanda titik, tanda koma dan lain-lain.

Sedangkan tanda baca dalam Kamus Besar Bahasa Indoensia (Depdiknas 2008: 1393) yaitu : tanda yang dipakai dalam system ejaan seperti titik, koma, titi dua, dan lain-lain.

Tanda baca merupakan tanda yang dipakai dalam sistem ejaan, contohnya seperti titik, koma, titik dua. Tanda baca ini berperan untuk menunjukkan struktur dan organisasi suatu tulisan, dan juga intonasi serta jeda yang dapat di sewaktu pembacaan. Selain itu yang dimaksud dengan Tanda baca adalah simbol dalam bahasa Indonesia yang memiliki banyak bentuk. Selain tersedia dalam berbagai bentuk, fungsi tanda baca juga berbeda-beda.

Dalam ejaan yang disempurnakan, semua tanda baca sudah diatur. Akan tetapi, patut disayangkan penggunaan tanda baca di kalangan pemakai bahasa masih belum tertib. Kita masih sering menjumpai pemakaian tanda baca yang kurang tepat, yang tidak sesuai dengan kaidah yang berlaku. Sebagai misal, masih sangat dominan dalam tulisan-tulisan dewasa ini penggunaan tanda koma () sebelum kata jika atau walaupun. Sebaliknya, sering kita melihat ketiadaan tanda koma sebelum kata yaitu atau yakni. Apalagi, penggunaan tanda titik dua (:) masih sangat kacau dalam tulisan-tulisan yang ada.

Tanda baca harus digunakan secara benar untuk menghindari salah pengertian. Berikut beberapa tanda baca yang benar.

 

1. Tanda Titik (.)

  • Tanda titik digunakan untuk menandai akhir suatu kalimat.
  • Sesudah tanda tanya (?) dan tanda seru (!) tidak boleh ada tanda titik.
  • Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka, jam, menit, dan detik yang menunjukan waktu atau jangka waktu.

Contoh:

Pukul 01.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik)

  • Tanda titik dipakai dalam daftar Pustaka di antara nama penulis, tahun, judul tulisan (yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru), dan tempat terbit.

Contoh:

Moeliono, Anton M. 1989. Kembara Bahasa. Jakarta:Gramedia.

  • Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatan yang menunjukkan jumlah.

Contoh:

Desa Mulyo berpenduduk 14.200 orang.

 

2. Tanda Koma (,)

  • Tanda koma digunakan di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan, yang mengakhiri suatu pernyataan.

Contoh: Lina membeli kertas, pensil, dan penghapus.

  • Tanda koma dipakai sebelmum kata penghubung, seperti tetapi, melainkan, dan sedangkan, dalam kalimat majemuk (setara).

Contoh:

Saya ingin membeli sepeda, tetapi uang saya belum cukup.

  • Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimatnya.

Contoh:

Kalau diundang, saya akan datang.

  • Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat, seperti oleh karena itu, jadi, dengan, demikian, sehubungan dengan itu, dan meskipun.

Contoh:

Anak itu rajin dan pandai. Oleh karena itu, dia memperoleh beasiswa belajar di luar negeri.

  • Tanda koma dipakai sebelum dan/atau sesudah kata seru, seperti o, ya, wah, aduh,atau hai, dan kata yang dipakai sebagai sapaan, seperti Bu, Dik, atau

Contoh:

Wah, bukan main!

 

3. Tanda Titik Dua (:)

  • Tanda baca titik dua (:) digunakan di akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti rangkaian tambahan informasi yang lebih detail.

Contoh:

Saat ini, kita memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja, dan lemari.

  • Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.

Contoh:

Ketua: Maghfur Rosyad

Sekretaris: Meliya Rahmawatika

  • Tanda titik dua dapat dipakai dalam naskah drama sesudah kata yang menunjukan pelaku dalam percakapan.

Contoh:

Ayah: “Bawa koper ini, Nak!”

Dani: “Baik, Yah.”

 

Kesimpulan

Penggunaan tanda baca yang tepat, seperti titik, koma, dan titik dua, sangat penting dalam membangun kalimat yang jelas, logis, dan mudah dipahami. Ketiga tanda baca ini memiliki fungsi yang berbeda-beda, baik dalam memisahkan bagian kalimat, memperjelas maksud penulis, maupun menata informasi secara sistematis. Meskipun sudah diatur dalam Ejaan yang Disempurnakan (EYD), masih banyak kesalahan yang sering terjadi dalam praktik penulisan sehari-hari, baik karena kurangnya pemahaman maupun kurangnya perhatian terhadap kaidah bahasa. Oleh karena itu, penting bagi setiap penulis, baik pelajar, akademisi, maupun masyarakat umum, untuk terus meningkatkan kemampuan dalam menggunakan tanda baca secara benar agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik dan tidak menimbulkan kesalahpahaman.

 

Daftar Pustaka

Bagikan Artikel Ini
img-content
Anggun Permatasari

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

img-content

Literasi Digital dan Karya Ilmiah Mahasiswa

Sabtu, 12 Juli 2025 16:02 WIB
img-content

Resensi, Jendela Literasi

Sabtu, 12 Juli 2025 16:01 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler